Setiap desa pasti memiliki sejarahnya masing-masing demikian halnya dengan Desa Sembung. Sejarah asal muasal desa seringkali tertuang dalam dongeng-dongeng yang diwariskan secara turun-temurun dan disampaikan dari mulut kemulut. Sehingga sulit dibuktikan kebenarannya secara fakta.
Desa Sembung konon berasal dari kata Sambung,dari Wilayah Utara Putuk,dan wilayah Selatan Tapelan Kedua tersebut terhalang oleh sungai Kening ,untuk menyatukan kekuatan dalam Semedi ( Hening minta petunjuk Pada yang Maha Kuasa. Dalam Semedi di beri Petunjuk Bahwa Desa Tersebut harus disatukan dan diberi Nama “ SEMBUNG”dan memiliki Dukuhan
1.Dukuh Krajan
2.Dukuh Wirun-Mulyosari
Pada Jaman penjajahan belanda kira-kira Tahun 1942 setelah peperangan Pangeran Diponegoro di Surakarta ada salah satu seorang prajurit Pangeran Diponegoro dan beberapa pengikutnya yang masih hidup mengembara ke Wilayah Timur dari surakarta menuju wilayah Tuban Beliau sambil meyebarkan Agama Islam.Pada saat itu belum sampai di Tuban,terhalang oleh sungai,sungai itu airnya terlalu amat jernih seperti Kaca maka oleh Mbah Ali Murtadlo Dinamakan “Kali Kening” atau kali Hening karena di situ tempat mengheningkan atau wening meminta kepada Yang Maha Kuasa untuk meminta petunjuk dalam melanjutkan perjuangan melawan Belanda.pada akhirnya tepat diberada pinggiran sungai.konon di sekitar sungai masih hutan belantara tidak ada satu pun penguni yang tinggal tepi sungai hanya beliau dan pengikutnya.
Kemudian Prajurit yang dari surakarta memutuskan untuk tinggal dan menetap di Tempat tanah yang agak tinggi yang sekarang di namakan Petuk’e “Puthuk ”Sementara yang menjadi pemimpin beliau bernama “ALI MURTADLO” melihat sebelah selatan yang terhalang oleh sungai ada Tanah yang masih kosong juga tidak berpenghuni di sekitar pinggiran sungai oleh beliau di Tapel atau di gabung antara putuk dan Tapel dinamakan “Tapelan”.
Pada jaman itu Mbah Ali Murtadlo membawa Cantrik pengikut yang setia dua Orang dia seorang putri yang Cantik bernama “SITI SHOLEKAH” dan temani oleh cantrik Laki-laki yang bernama “KINOLO DJOYO”,disitulah beliau dinikahkan.Setelah berumah tangga dikaruniai anak laki-Laki bernama Kancing dan menjadi Kepala Desa Pertama di Desa Sembung Mengapa dinamakan Desa Sembung pada awalnya di Putuk dan di Tapelan lambat laun ada pendatang baru yang tempat tinggalnya terpisah-pisah,tahun berganti tahun banyak orang yang berdatangan sambil berdagang Polowijo,rempah-rempah,Pakaian,dan bahan pokok lainya yang di butuhkan oleh penduduk setempat.Sehingga penduduk mulai berdekatan antara rumah yang satu dan rumah yang lain saling menyambung.maka sekarang dinamakan Desa Sembung.”dari bahasa nyambung atau di Sembung “.menjadi satu suku atau satu wilayah.
SEJARAH PEMERINTAH DESA.
Pada jaman penjajahan Belanda Desa Sembung terbagi 2 (dua ) Petinggi yaitu Petinggi Desa Sembung dan Petinggi Desa Wirun Setelah Petinggi Wirun Wafat akhirnya kosong dan tidak ada yang mau mejadi Petinggi,Maka Dengan di ambil kesepakatan Petinggi dialihkan ke Desa Sembung Sampai Sekarang.dan Petinggi juga di ganti dengan Nama Kepala Desa.Pada akhirnya Desa Sembung terbagi beberapa 2 Dukuhan yaitu Dukuhan Krajan,Dukuhan Wirun-Mulyosari.Dalam kepemimpinan Kepala Desa di bantu Oleh Kadus Krajan dan Kadus Wirun-Mulyosari dan juga di bantu oleh Carek,Bayan,Petengan,Modin,Jogoboyo,Jogotirto dan Bayan Gladak.( bayan Murid )
Seiring dengan perkembangan jaman kepemimpinan pada jaman dahulu Petinggi sekarang di berubah menjadi Kepala Desa.sejak terbentuknya Desa Sembung mengalami pergantian-pergantian kepemimpinan Kepala Desa Sebagai berikut:
ADAPUN SILSILAH-SILSILAH PEMIMPIN PEMERINTAHAN
DESA SEMBUNG KECAMATAN PARENGAN KAB.TUBAN
Punggawa Desa |
---|
10 September 2021 16:03:29 Segera diupdate datanya, masyarakat butuh informasi yang uptodate |